http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/siaranpers/4762
Jakarta, 27 Oktober 2015 --- Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meninjau langsung
kondisi beberapa daerah untuk melihat penanganan pendidikan di daerah
terdampak asap. Setelah mengunjungi Palangkaraya dan Banjarmasin pada
minggu lalu, kali ini Mendikbud berkunjung ke Palembang dan Jambi.
Mendikbud mengatakan, setelah bencana asap mereda, ke depannya
pemerintah akan menyiapkan program untuk sekolah aman dari asap.
"Sekolah harus diupayakan aman dari asap, dan
sekolah adalah tempat mencari udara yang bersih," ujar Mendikbud di Kota
Palembang, Senin, (26/10/2015). Kemendikbud, katanya, akan mengundang
para pakar teknologi untuk mengkaji teknologi tepat guna untuk sekolah.
Mendikbud berharap seluruh insan pendidikan
berperan aktif memastikan proses pendidikan tetap berjalan meskipun
tatap muka di kelas berkurang dalam kondisi bencana asap ini. Meski
sejumlah wilayah di Indonesia saat ini dilanda kabut asap, Mendikbud
berharap para siswa tetap rajin belajar. "Harus tetap giat belajar ya,
dan jangan lupa belajar hal-hal yang lain dengan ekstrakurikuler, dan
belajar kepemimpinan," ujarnya di hadapan siswa-siswi SMP Al-Furqon Kota
Palembang, Sumatera Selatan, Senin, (26/10/2015).
Sejumlah peserta didik di SMP Al-Furqon juga
menyampaikan aspirasi kepada Mendikbud terkait bencana kabut asap. "Kami
ingin belajar, asap ini sangat mengganggu. Hukum yang berat para
pembakar hutan," kata Nafia Azzahra, siswi kelas 9. Menteri Anies
menyambut gembira masukan dari para siswa, dan meyakinkan bahwa
penegakan hukum bagi pihak-pihak yang bersalah tetap berjalan. "Urusan
penegakan hukum (bagi pembakar hutan) bukan bagian kita, bagian kita
memastikan pendidikan tetap jalan," katanya.
Kedatangan Mendikbud di daerah terdampak bencana
asap juga untuk membawa bantuan berupa masker untuk para peserta didik.
Setiap mengunjungi sekolah, dia selalu mengingatkan peserta didik dan
guru serta tenaga kependidikan akan pentingnya penggunaan masker dalam
kondisi bencana asap.
Mendikbud tiba di Palembang pada Senin sore
(26/10/2015) melalui jalur udara. Hari ini, Selasa (27/10/2015),
Mendikbud dan rombongan sudah berada di Jambi sejak pagi hari dengan
menggunakan jalur darat, karena kondisi tidak memungkinkan untuk
penerbangan. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi hari ini
mencapai angka 744.
Di Jambi, Mendikbud berkunjung ke SD Negeri 181,
SD Negeri 153, SMP Negeri 5, dan menjenguk siswa yang sakit karena
terdampak bencana asap di RSU Baiturrahim Jambi. Selain meninjau kondisi
penanganan pendidikan, Mendikbud juga akan melakukan koordinasi terkait
bencana asap dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan di Jambi.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Drs.
Rahmat Derita, M.Si menjelaskan keputusan untuk tetap melakukan kegiatan
belajar mengajar (KBM) di sekolah adalah untuk antisipasi siswa yang
tidak mengikuti instruksi belajar di rumah. “Para siswa kalau diliburkan
belum tentu dapat diam di rumah seperti harapan dan instruksi belajar
di rumah, jadi tidak meliburkan”, ujar Rahmat. KBM berlangsung setengah
hari, selama empat jam per hari, yaitu dari pukul 07.15 sampai dengan
12.00 WIB.
Walaupun
tetap masuk sekolah, Rahmat mengungkapkan terdapat aturan-aturan yang
harus dipatuhi para siswa. “Kita himbau mereka untuk tetap menggunakan
masker selama di sekolah, dan tidak boleh melakukan kegiatan di luar
ruang sekolah”, ujar Rahmat.
Saat
ini ada sembilan provinsi yang terdampak bencana asap. Empat provinsi
berada di Pulau Sumatera dan Lima provinsi di Pulau Kalimantan. Dari
sembilan provinsi itu, terdapat 67 kabupaten/kota dengan jumlah sekolah
sekitar 25.000 sekolah dan 2,5 juta siswa yang terdampak bencana asap.
Kemendikbud berencana akan mengajak kepala dinas pendidikan di 67
kabupaten/kota itu untuk melakukan koordinasi terkait penanganan
pendidikan di daerah terdampak bencana asap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan pesan anda