http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/4765
Jakarta, Kemendikbud
--- “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari
akarnya. Berikan aku 10 pemuda, maka akan kugoncang dunia”. Kutipan
pernyataan mantan presiden pertama RI Soekarno itu mengawali sambutan
yang dibacakan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kemendikbud, Harris Iskandar, dalam upacara
peringatan Sumpah Pemuda. Harris bertindak sebagai Inspektur Upacara
Hari Sumpah Pemuda tahun 2015 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di lapangan Kemendikbud,
Rabu pagi (28/10/2015), Harris membacakan sambutan dari Menteri Pemuda
dan Olahraga, Imam Nahrawi. Harris mengatakan, peringatan Sumpah Pemuda
yang ke-87 ini mengambil tema “Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda
Menuju Aksi “Satu untuk Bumi”.
Tema itu didasari atas keprihatinan yang mendalam terhadap dua hal.
Pertama, fenomena baru tentang berubahnya pola realisasi masyarakat
akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi. Kedua, terkait
fenomena pengelolaan sumber daya alam yang belum sesuai dengan konsep
pembangunan berkelanjutan.
“Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 membuat kita bangga, bahwa pemuda
Indonesia telah mengawali sebuah perubahan besar untuk negeri kita ini.
Tekad dan keberanian pemuda telah menginspirasi dan menguatkan persatuan
dan kesatuan bangsa jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia
dideklarasikan,” ujar Harris saat membacakan sambutan.
Upacara peringatan Sumpah Pemuda di lingkungan Kemendikbud berlangsung
di halaman kantor pusat Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Upacara dimulai
sejak pukul 08.00 WIB, dan diikuti para pejabat di lingkungan
Kemendikbud serta perwakilan pegawai tiap unit utama dengan berseragam
Korpri.
Selain berlangsung di kantor pusat Kemendikbud, upacara peringatan
Sumpah Pemuda juga dilakukan di unit utama dan unit kerja lainnya yang
berada di luar kantor pusat. Unit tersebut antara lain Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Sentul, Pusat Teknologi Informasi
dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan di Ciputat, Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai di Sawangan, dan Museum Nasional di Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta Barat. (Desliana Maulipaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tuliskan pesan anda